Artikel Kesastraan


Memanfaatkan Website untuk Kemajuan Dunia Sastra

Kini internet telah digunakan dan dinikmati oleh orang di berbagai penjuru tanah air Indonesia untuk kepentingan-kepentingan tertentu. Berbagai kepentingan tersebut dapat kita kelompokkan menjadi dua kelompok besar, yakni kepentingan untuk hal-hal positif dan kepentingan untuk hal-hal negatif. Kita sebaiknya menggunakan internet untuk hal-hal yang positif dan bukannya untuk hal-hal negatif.
Beragam fasilitas tersedia di internet, yakni mulai dari fasilitas E-mail untuk dapat saling mengirimkan pesan dari seseorang kepada orang lain hingga fasilitas membuat website untuk memublikasikan berbagai hal kepada orang lain. Semuanya itu memungkinkan kita untuk dapat berinteraksi dengan masyarakat dunia secara mudah. Dewasa ini di Indonesia termasuk di Kalimantan Selatan sudah banyak orang yang membuat website, baik website untuk dunia kerja maupun website pribadi yang dikenal dengan sebutan blog.
Blog atau website pribadi saat ini sudah sangat banyak dibuat dan dimanfaatkan oleh orang di Indonesia. Bahkan dengan banyaknya blog tersebut, di Indonesia terdapat banyak pula komunitas blogger, salah satunya adalah Komunitas Blogger Kalimantan Selatan. Keberadaan Komunitas Blogger Kalimantan Selatan yang bernama Kayuh-Baimbai menjadi sebuah indikator bahwa di Kalimantan Selatan terdapat banyak blog pribadi dengan berbagai isi. Hal ini dapat kita maklumi karena blog memungkinkan kita untuk memublikasikan berbagai bentuk yang ingin kita publikasikan di depan khalayak ramai. Bentuk-bentuk itu seperti artikel, esai, puisi, cerpen, teori sastra, foto dan juga video. Dengan adanya blog, kita dengan mudah mengekspresikan hal-hal yang menjadi ungkapan jiwa kita kepada masyarakat dunia. Dalam hal ini sebaiknnya kita memanfaatkan blog untuk memublikasikan hal-hal yang positif seperti memublikasikan artikel dan esai.
Dalam kaitannya dengan dunia sastra di Kalimantan Selatan dan blog, kita dapat memublikasikan segala hal-hal yang berkaitan dengan sastra di Kalimantan Selatan, yakni teori sastra, cipta sastra hingga kritik sastra. Pemublikasian seperti itu akan dapat memajukan dunia sastra di Kalimantan Selatan. Mengapa demikian? Karena dengan pemublikasian tersebut, masyarakat Kalsel akan mendapatkan pengetahuan sastra sehingga memungkinkan mereka dapat memiliki, membuat, dan menilai sastra di Kalimantan Selatan. Selain itu dengan pemublikasian tersebut, orang-orang dari luar Kalimantan Selatan akan mengetahui keberadaan dan mutu sastra di provinsi ini.
Di Kalimantan Selatan saat ini sudah ada beberapa blog yang memublikasikan dunia sastra Kalsel. Kita dapat mengunjungi blog-­blog tersebut di internet untuk mendapatkan pengetahuan sastra guna kemajuan dunia sastra di Kalimantan Selatan. Alamat-alamat blog yang memubliksikan dunia sastra itu antara lain www.penyairkalsel.blogspot.com, www.geocities.com/sainulh, www.sastrabanjar.blogspot.com, www.heriesaja.wordpress.com, www.geocities.com/daudp65, dan www.zulfaisalputera.wordpress.com.
Blog-blog tersebut telah menjadi media untuk mendapatkan pengetahuan-pengetahuan kesastraan bagi masyarakat Kalimantan Selatan. Untuk lebih memajukan dunia sastra di Kalimantan Selatan, sebenarnya perlu adanya sebuah website Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan di bidang kesastraan sebagai sumber informasi sastra Kalsel dan sebagai forum sastra di provinsi ini. Pengadaan website oleh pemerintah tersebut sekaligus sebagai bentuk nyata kepedulian Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan terhadap dunia sastra di provinsi ini. Dengan adanya website ini masyarakat Kalsel akan lebih mengetahui perkembangan dunia sastra Kalimantan Selatan dari waktu ke waktu. Hal ini sangat bagus guna memajukan dunia sastra yang ada di provinsi ini. Kita tentu ingin bukan sastra Kalimantan Selatan semakin maju dalam perkembangannya?
Dalam hubungannnya sebagai forum sastra, dengan website ini, kita dapat bertanya, mengutarakan masalah sastra yang ada di Kalsel, saling menyampaikan pengetahuan sastra, dan hal-hal lainnya berkenaan dengan kondisi dunia sastra di Kalimantan Selatan. Sangat menarik bukan? Dalam hal ini, para pelajar, mahasiswa, guru, dosen, peneliti, dan masyarakat luas lainnya dapat bertukar pikiran seputar dunia sastra di provinsi ini. Dengan demikian, dunia sastra Kalsel akan lebih maju.
Berdasarkan manfaat yang dapat kita peroleh dari adanya website pemerintah tersebut di atas, menurut saya sangat perlu adanya pengadaan website ini. Sudah saatnya Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan memberikan kepedulian yang lebih terhadap sastra yang ada di wilayah kerja mereka, yakni Kalimantan Selatan. Mengakhiri tulisan saya yang sangat sederhana ini, marilah kita pedulikan sastra yang ada di provinsi kita tercinta ini guna kemajuannya dari waktu ke waktu! Bagaimana Menurut Anda?




Publikasi Sastra: Surat Kabar, Tabloid, Laman, dan Majalah

Hari ini, tanggal 29 Maret 2009, saya tercengang dengan adanya tulisan berjudul Bengkel Sastra di Kotabaru yang terbit di SKH Radar Banjarmasin. Tulisan itu merupakan sebuah tanggapan terhadap tulisan berjudul Sastrawan Palgiat Vs Sastrawan Gila Hormat karangan M. Nahdiansyah Abdi dengan tanggal terbit 22 Maret 2009 di surat kabar harianyang sama. Mengapa saya tercengang? Hal itu disebabkan dalam tulisan itu terdapat pemublikasian kegiatan Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Selatan yang bernama bengkel sastra. Pemublikasian ini sebenarnya juga merupakan dokumentasi pertama kalinya yang dapat dibaca oleh khalayak ramai atas kegiatan UPT Pusat Bahasa tersebut di Kalimantan Selatan oleh seorang Helwatin Najwa. Mengapa pula saya katakan sebuah dokumentasi yang pertama kalinya? Karena, selama ini Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Selatan belum pernah mendokumentasikan sendiri kegitan-kegiatannya di media massa yang disaksikan oleh masyarakat luas di Kalimantan Selatan.
=====Dalam tulisan Najwa itu, ia sempat menyebutkan pernah jalan-jalan di Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Selatan dan menonton pelatihan bengkel drama atau lebih tepatnya bengkel sastra untuk bidang drama pada tahun 2007 lalu. Menurut saya pemberitahuan ini tidak sejalan dengan salah satu isi tulisan Najwa pada awal 2008 yang telah lewat. Dalam tulisannya pada awal tahun 2008 itu ia menyatakan bahwa Balai Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Selatan belum menunjukkan keseriusannya di bidang sastra. Atau jangan-jangan, dengan bengkel sastra di bidang drama tahun 2007 dan bengkel sastra tahun 2009 di Kotabaru itu, Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Selatan belum menunjukkan keseriusannya dalam dunia sastra di mata Hewalin Najwa? Entahlah? Ah sudahlah! Saya tidak mau berlama-lama mempermasalahkan hal terakhir tadi karena hal itu tidaklah terlalu penting bagi kita. Hal yang menurut saya perlu menjadi perhatian kita adalah pemublikasian kegiatan-kegiatan Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Selatan di tengah masyarakat. Pemublikasian ini sangat perlu mereka lakukan agar kegiatan-kegiatan Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Selatan itu diketahui oleh masyarakat yang membiayai hidup matinya instansi tersebut. Tentunya yang tidak kalah pentingnya adalah pemublikasian karya-karya sastra oleh para sastrawan di Provinsi Kalimantan Selatan secara terus-menerus dengan semangat juang yang tinggi.
Pemublikasian dapat dilakukan dengan berbagai media. Bisa lewat surat kabar, tabloid, buletin, majalah, buku, radio, televisi, dan juga melalui laman. Akan tetapi, dalam tulisan ini saya hanya akan membicarakan surat kabar ,tabloid, laman, dan majalah sebagai media-media yang berperan penting dalam kehidupan sastra di Provinsi Kalimantan Selatan.
Surat Kabar Harian dan Tabloid
Tidak semua surat kabar harian dan tabloid di provinsi ini memuat kolom sastra. Akan tetapi, hal itu tidak menjadi alasan bagi kita tidak menulis sastra di surat kabar dan tabloid. Menurut hemat saya, surat kabar dan tabloid merupakan pilihan yang sangat bagus untuk memublikasikan karya-karya sastra, termasuk juga dalam hal ini adalah kegiatan-kegiatan Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Selatan seperti yang dilakukan Najwa dengan tulisannya tersebut. Khusus untuk publikasi hal terakhir tadi, surat kabar dan tabloid yang dipilih bukanlah surat kabar dan tabloid yang hanya dinikmati oleh segelintir orang atau yang lebih dikenal dengan surat kabar intern. Akan tetapi, surat kabar dan tabloid yang harus dipilih Balai Bahasa Provinsi Kaliantan Selatan untuk pemublikasian kegitan-kegiatan yang telah, sedang, atau pun yang belum dilaksanakan instansi itu adalah surat kabar dan tabloid yang merakyat. Setuju?
Sebenarnya bukan hanya kegiatan-kegiatan sastra saja yang harus dipublikasikan pihak Balai Bahasa Provinsi Kalimanan Selatan di surat kabar dan tabloid, tetapi juga tulisan-tulisan sastra oleh orang-orang di dalamnya. Selama ini jarang kita temukan tulisan para orang Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Selatan di surat kabar dan tabloid. Hanya ada tiga nama orang Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Selatan yang pernah menulis dalam surat kabar harian dan juga tabloid di provinsi ini. Ketiganya itu adalah Rissari Yayuk, Yuliati Puspita Sari dan Saefuddin. Lalu ke mana kah yang lainnya sehingga tidak menulis? Padahal sebenarnya meraka dapat memberikan warna baru di dunia sastra provinsi ini dengan pengetahuan ala Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Selatan yang mereka miliki. Bukankah dengan hadirnya tulisan-tulisan mereka di belantikan sastra Kalimantan Selatan akan lebih baik bagi provinsi ini? Karena itulah, seharusnya mereka menulis di surat kabar dan tabloid untuk kemajuan kita bersama. Setujukah Anda?
Dengan tulisan ini saya mengajak rekan-rekan dari Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Selatan untuk menulis di surat kabar dan tabloid di provinsi ini. Jadi, alangkah baiknya kita memanfaatkan surat kabar dan tabloid yang merakyat untuk memublikasikan karya-karya sastra kita dan juga kegiatan-kegiatan sastra kepada masyarakat luas.
Laman Kesastraan
=====Sehubungan dengan kemajuan ilmu dan teknologi, kita masing-masing dapat memublikasikan karya sastra di laman (blog). Pemublikasian karya sastra dan hal-hal lainnya di laman lebih memudahkan kita untuk saling berinteraksi dan berbagi pengetahuan dengan masyarakat di belahan bumi mana pun. Jika kita kaitkan kebermanfaatan laman bagi dunia sastra, setiap UPT Pusat Bahasa yang merupakan lembaga penelitian yang sarat dengan keilmuan dan kepakaran di bidang bahasa dan sastra seharusnya memiliki sebuah laman resmi. Mengapa saya katakan seharusnya? Karena, dengan adanya laman resmi tersebut, masyarakat akan dapat melihat kegiatan-kegiatan instansi yang mereka biayai, masyarakat juga dapat bertanya seputar bahasa dan sastra, memberikan komentar dan saran, berdiskusi, dan dapat mendapatkan pengetahuan dari disiplin linguistik dan sastra di sana. Alangkah baiknya bukan jika Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Selatan memiliki laman resmi?
=====Dengan adanya laman itu insya Allah, hubungan sastrawan dan Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Selatan juga akan lebih erat dalam usaha memajukan sastra di Kalimantan Selatan. Kedua belah pihak akan lebih mudah berkomunikasi satu dengan yang lainnya. Komunikasi yang saya maksud di sini adalah komunikasi dalam kaitannya dengan dunia sastra Kalimantan Selatan dalam nuansa persaudaraan yang indah. Saya berharap Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Selatan sesegera mungkin membangun kantor baru di dunia maya yang lebih komunikatif daripada kantor lama di Jalan Jend. A. Yani Km 32,200 sekarang ini. Sebagian besar balai bahasa lainnya juga sudah memiliki laman resmi mereka, sepertiwww.balaibahasabandung.web.id. Jadi, tidak ada alasan lagi dari pihak Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Selatan untuk tidak membuat kantor baru di dunia maya.
Majalah Sastra
=====Nahdiansyah dan Najwa dalam tulisan mereka juga menyebutkan majalah Horison dan anak-anak sekolah. Majalah sastra ini memang sangat bagus untuk proses pendidikan bagi anak-anak sekolah. Selain mereka dapat mengetahui karya-karya sastra yang baik dan juga pengetahuan sastra di dalamnya, mereka juga dapat turut serta aktif berkarya di majalah sastra terbitan Jakarta itu. Namun demikian, sangat disayangkan majalah ini merupakan majalah sastra yang tidak tersebar luas di Kalimantan Selatan. Di Banjarmasin saja, kita hanya dapat memperolehnya di toko buku besar. Itu pun dalam jumlah yang sedikit. Kita mudah mendapatkannya jika kita mau berlangganan majalah itu. Menjadi tidak masalah apabila pihak sekolah berlangganan majalah Horison. Akan tetapi, bagaimana dengan sekolah yang tidak berlangganan majalah sastra tersebut?
Jika kita kaitkan antara majalah sastra dan Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Selatan yang juga berkecimpung dalam dunia sastra, muncul sebuah pertayaan. Mengapa instansi itu tidak membuat majalah sastra di Kalimantan Selatan untuk mewadahi geliat bersastra sastrawan dan anak-anak sekolah di provinsi ini? Seharusnya, untuk mewadahi berbagai tulisan sastra hasil karya urang banua, Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Selatan harus membuat majalah sastra yang disebarkan di tengah masyarakat provinsi ini. Dengan majalah itu, masyarakat akan lebih memiliki media sastra untuk melengkapi kepustakaan mereka.
Bayangkan saja, bagaimana mungkin hasil bengkel sastra dapat lebih disalurkan para siswa alumni bengkel sastra sedangkan pihak Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Selatan sendiri tidak menyediakan wadah berupa majalah sastra untuk menampung karya-karya anak-anak alumni bengkel sastra mereka itu? Majalah sastra harus diproduksi Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Selatan guna menjadi wadah karya sastra para sastrawan dan anak-anak sekolah di provinsi ini, seperti halnya majalah Horison terbitan Jakarta itu.
Saya yakin, dengan pertolongan-Nya dan dengan usaha yang gigih, Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Selatan mampu membuat dan menyebarkan majalah sastra mereka yang memuat karya-karya urang banua di tengah masyarakat Kalimantan Selatan.
Bagian Akhir
=====Pemublikasian tulisan-tulisan sastra dan kegiatan-kegiatan sastra perlu dilakukan di surat kabar, tabloid, laman, dan juga majalah sastra. Perlu adanya pemublikasian karena dengan pemublikasian tersebut, masyarakat di provinsi ini akan mendapatkan pengetahuan di bidang kesastraan dan juga mendapatkan pengetahuan tentang hidup dan kehidupan. Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Selatan sebagai sebuah lembaga yang juga berkecimpung di bidang sastra, seharusnya membuat laman resmi mereka dan juga majalah sastra guna pemublikasian sastra. Mengingat pemublikasian sastra itu penting, marilah kita publikasikan karya-karya sastra dan juga kegiatan-kegiatan sastra di media-media kepada masyarakat Kalimantan Selatan. Akhirnya, semoga tulisan saya yang secuil ini dapat bermanfaat bagi kita semua.Selamat berkarya!