15 Okt 2011

Parafrasa Puisi

Parafrasa adalah pengungkapan kembali suatu tuturan dari sebuah tingkatan atau macam bahasa menjadi yang lain tanpa mengubah pengertiannya. Atau parafrasa daoat pula di artikan sebagai penguraian kembali suatu teks (karangan) dalam bentuk (susunan kata-kata) yang lain dengan maksud untuk menjelaskan makna yang tersembunyi


Berikut ini adalah parafrasa puisi Tanah Kelahiran.
Tanah Kelahiran 
Seruling di pasir Ipis,
merdu antara gundukan pohon pina
tembang menggema di dua kaki
Burangrang-Tangkubanperahu
                 Jamrut di pucuk-pucuk
                 Jamrut di air tipis menurun
Membelit tangga di tanah merah
dikenal gadi-gadis dari bukit
Mereka menyanyikan kentang sudah di gali
kenakan kebaya merah ke pewayangan
                 Jamrut di pucuk-pucuk
                 jamrut di hati gadis menurun


Berikut parafrasa dari puisi di atas.

Tanah Kelahiran
       (Ada suara) seruling di bukit Ipis, (terdengar) merdu (di) antara gundukan pohon pina. Tembang (nyanyian) pun menggema (di antara) dua kaki (gunung) Burangrang (dan gunung) Tangkubanperahu.
       (Tampak) jamrut (butiran butiran embun yang memantulkan sinar matahari pagi) di pucuk-pucuk pohon (dan) jamrut (itu tampak sama dengan tetesan-tetesan) air yang menurun (perlahan).
       (Juga tampak) membelit tangga (jalan setapak berliku turun naik yang melingkar di bukit) di tanah merah (tanah gunung yang amat subur) yang sudah di kenal oleh para gadis dusun (gunung).
       Mereka (para gadis)(me)nyanyikan lagu (bahwa) kentang sudah digali (memanen hail sawah ladang sampai panen terakhir)(Mereka penduduk, emngadakan pesta ucapan terima kasih dan para remaja, orang muda)(me)ngatakan (pakaian baru yang umumnya berwarna mencolok untuk pergi) kepewayangan (pesta/keramaian)

5 komentar: